Laman

Kamis, 27 November 2014

Balada keluarga cemara kereta ekonomi


Part 4
Hello beaches



Ceritanya berawal dari suatu rencana dadakan buat backpackeran ke bali dari jakarta naik kereta ekonomi, kalo bahasa anak gaulnya ngeteng hahaha
Saya dan pacar saya beranjak malam dari stasiun senen ke jogja dan lanjut lagi naik kereta ke banyuwangi. Well, perjalanan dari Jakarta ke Jogja bisa dibilang mulus dan kondisi keretanya pun baik, jadi tidak ada halangan buat saya dan pacar saya.

Eh pada saat pindah kereta,sebenarnya saya sudah ada feeling ga enak, bukan hanya dari kondisi keretanya, sebenarnya saya tidak ada masalah dengan kondisi kereta apapun yang penting saya dapat tempat duduk dan tidak berdiri hehehe. Pada saat masuk ke kereta saya mulai mencari dimana kami duduk, namun ternyata nomor tempat duduk saya ada yang tempati, sempat saya tanya dan ternyata yang duduk di tempat duduk saya adalah salah satu anggota keluarganya yang duduk di depan saya, Jadi posisi duduknya itu hadap-hadapan kayak di angkot hehehe. Disitu saya udah punya feeling ga enak soal satu keluarga ini(sebut saja keluarga cemara), pada akhirnya mereka mengalah dan kembali ke tempat duduknya masing-masing. Namun tidak berapa lama seorang bapak-bapak yang juga salah satu anggota keluarga cemara itu menyapa saya dan meminta saya dan pacar untuk pindah saja ke tempat duduknya di sebelah, karena saya juga merasa kasihan toh mereka satu keluarga, saya ikuti permintaan bapak itu untuk pindah ke kursinya.

Setelah pindah dan situasi aman terkendali, dan mereka senang karena akhirnya mereka kembali bersatu YEAY!! (berasa ikutan acara jalinan kasih hehe) saya pun menikmati perjalanan saya dengan hati gembira. Namun kerikil-kerikil tajam dalam perjalan kembali datang (macem rumah tangga emang hahaha) ketika kereta mulai berhenti di stasiun-stasiun persinggahan. Ternyata eh ternyata tempat duduk yang pacar saya tempat itu bukan tempat duduk anggota keluarga cemara itu, ternyata kursi itu kosong pada saat di jogja dan penghuni tempat duduk tersebut naik dari stasiun lain.(kami juga salah sih tidak menanyakan nomor tempat duduk anggota keluarga rese tersebut huh.

Mulailah ada orang yang menanyakan mengapa pacar saya duduk di tempat duduk tersebut, kami jelaskan bagaimana keadaannya, untunglah penumpang tersebut mau mengerti dan mengalah untuk duduk di depan kami. haduh sebenarnya saya paling tidak suka ribet-ribet harus pindah sana pindah sini.

setelah kerikil pertama terlewati, kala itu malam sudah datang dan saya lagi ngelamun, lalu tiba-tiba perhatian saya tertuju ke keluarga cemara yang duduk di jalur sebelah kursi saya. okay anggota keluarga cemara ini beranggotakan 2 oma-oma dan 1 pasangan suami istri dan 1 anak kecil. Mereka sedang makan lontong dan mangga, well saya memang biasa hidup di kebun bersama opa saya, saya juga pernah makan beralaskan daun pisang, namun entah kenapa saya agak kurang nyaman dengan cara mereka makan (aduhhh beneran deh bukan saya sok borjuis atau sok apalah) tapi melihat mereka makan seperti adegan slow motion yang ada di film-film. Bayangin aja mereka makan lontong sambil kedengeran kenceng banget kunyahannya (ngecap gitu) abis itu kulit pembungkusnya dibuang dibawah tempat duduk. itu belom apa-apa, mereka kemudian makan mangga sambil ditarik pake gigi ngupas kulitnya terus air dari mangganya meper atau ngeces di dagu dan di gigi. Itu sih menurut saya belom ada apa-apanya dengan ending yang paling maknyoss. salah seorang oma-oma anggota keluarga ini batuk terus mengeluarkan bunyi grroooaaaakkk (buang dahak) terusss di dahaknya dibuang di lantai bawah kursi mereka?!!!! aaarrggghhhhh !!! pertahanan saya buat ga jijik akhirnya runtuh, saya akhirnya ke toilet dan muntah sejadi-jadinya disana. Pacar saya pun ternyata daritadi memperhatikan cara keluarga ini makan, dan dia berusaha untuk menahan rasa mualnya dengan tidak melihat kearah bawah tempat duduk keluarga cemara ini.


sehabis saya dari toliet, pacar saya menanyakan tadi kenapa muka saya merah dan langsung ke kamar mandi? Setelah saya ceritakan, pacar saya mengerti dan menyuruh saya duduk disamping jendela saja. Well itu cukup membuat saya hilang fokus ke keluarga cemara tersebut.
Pada saat waktu menunjukan jam 11, ternyata keluarga cemara tersebut turun di satu stasiun sebelum stasiun banyuwangi baru. Badan saya yang terasa bagaikan dipukul palu ini (bayangin aja kita ga istirahat dari jakarta, dan perjalanan yang kita tempuh hampir 24 jam dengan kondisi duduk tegak) melihat tempat duduk kosong membuat saya ingin selonjoran. Namun saya ingat tempat duduk yang kosong tersebut adalah tempat duduk sang keluarga cemara tersebut.
Saya dan pacar saya saling beradu nyali siapa yang berani duduk di tempat duduk keluarga cemara. dan pemenangnya??tidak ada kawan, saya dan pacar saya tidak berani duduk kesitu walaupun badan kami pegalnya luar biasa hahahaha.

Saya sih sebenarnya tidak melihat pengalaman ini sebagai hal yang dapat membuat saya berhenti ngeteng hehe, saya yakin ini belom ada apa-apanya, mungkin nantinya bakal ngerasain yang lebih parah dari ini, harus dibiasakan kata pacar saya hehehehe. itung-itung buat latihan kalo-kalo saya ke india,atau ke pakistan atau ke tibet dan negara-negara lainnya.( Amin ya Tuhan) hehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar